Benih kepercayaan diri mulai tumbuh ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama,dimana saya berhasil meraih peringkat 3 besar dikelas berturut-turut dan juga berhasil menjuarai sebuah ajang perlombaan roket air.Namun perasaan takut dan tidak percaya diri tetap saja tidak bisa hilang begitu saja karena banyak orang yang meremehkan saya.Prestasi akademis yang saya raih merupakan sebuah perjuangan berat,karena saya adalah anak yang cenderung bodoh,pelupa,sulit menghafal dan memahami sesuatu dibandingkan dengan teman yang lain.Kuncinya saya harus belajar keras minimal 2 kali lipat melebihi teman-teman saya yang lain karena saya ingin membuktikan bahwa saya bisa dan saya layak untuk menjadi seorang juara.
Untuk melanjutkan visi kehidupan yang belum saya raih,maka saat saya kuliah saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang arsitek yang sukses dan mendunia.Mulai memberanikan diri untuk mengikuti lomba desain,bekerja sebagai asisten arsitek hingga menjadi orang kepercayaan untuk memimpin sebuah proyek pembangunan sebuah kawasan.Hal tersebut tentu tidak mudah saya dapatkan,butuh perjuangan melawan segala kekurangan dan ego saya untuk mendapatkan itu semua.Namun dengan segala usaha tanpa kenal lelah,saya yang dulunya hanyalah sebuah sampah berhasil menjadi sebongkah berlian di masa depan.
No comments:
Post a Comment