Halo sobat
unggul,gimana nih kabarnya? Semoga kalian semua dalam kondisi sehat ya
Jadi kali ini saya
akan memberikan artikel baru nih mengenai Analisa Kelayakan
Bisnis/Investasi.Mulai dari definis,analisa kelayakan bisnis dan penjelasan
mengenai apa saja kriteria investasi (Playback period, benefit cost ratio, net
present value dan internal rate of return),Hingga contoh soal/kasus beserta
cara perhitungan menggunakan NPV,tidak ketinggalan saya juga berikan video
tutorial cara menghitungnya loh. Yaudah kalau begitu,selamat membaca artikel
berikut ini sobat unggul!
Dalam
menjalankan suatu bisnis, ada satu hal yang membuat banyak orang merasa takut
yaitu tentang kegagalan dalam bisnis. Dari data statistik Small
Business Association (SBA) menyebutkan bahwa 30% pebisnis akan
mengalami kegagalan pada dua tahun pertama, selanjutnya pada tahun kelima
prosentase kegagalan meningkat menjadi 50% dan 66% pebisnis gagal ditahun
kesepuluh. Dari data statistic SBA diatas menandakan dalam memulai bisnis tidak
boleh asal saja, butuh perencanaan dan strategi yang matang. Salah satu
solusinya untuk meminimalisir kegagalan dalam bisnis yaitu melakukan studi
kelayakan bisnis.
Analisis kelayakan bisnis
adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi
bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis
layak direalisasikan. Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek
utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan.
Studi
kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk dilakukan
sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha. Beberapa manfaat
studi kelayakan bisnis, antara lain:
1.
Menghindari resiko kerugian
Studi
kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis menghindari resiko
kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam
perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis
tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan
adanya studi kelayakan bisnis, pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian
dengan langkah menunda atau membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan
penilaian tidak layak dalam studi kelayakan bisnis.
2.
Memudahkan perencanaan bisnis
Studi
kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana kegiatan
bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis
dibangun akan memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti
apa yang dapat mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.
3. Memudahkan
pelaksanaan bisnis
Studi
kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis merealisasikan
program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang
sekiranya akan memberikan keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan
menimbulkan kerugian.
Studi
kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari berbagai
aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan memudahkan pelaku
bisnis untuk melakukan pengawasan pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis
juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu
dilaksanakan audit, baik secara internal maupun eksternal.
5. Memudahkan
pengendalian
Studi
kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam
perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan
cepat menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut.
Selanjutnya
saya akan menjelaskan beberapa kriteria investasi, tetapi sebelum nya saya
ingin memberitahu kalian apa yang dimaksud dengan investasi.
Investasi
adalah suatu aktivitas yang berhubungan
dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan
barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang.
Keputusan investasi merupakan
keputusan rasional, karena keputusan berdasarkan pertimbangan rasional. Dalam
praktik, digunakan beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk
memutuskan diterima atau ditolaknya rencana investasi. Kriteria – kriteria
tersebut kriteria investasi (invesment criteria). Minimal ada empat
kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu:
· Payback
Period
· Benefit
/ Cash Ration
· Net
Present Value
· Internal
Rat of Return
1. Payback Period
Paybck
period (periode
pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan
dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
Langkah-langkah
untuk menghitung PBP diuraikan sebagai berikut: (James C. Van Horne, 2007)
1. Akumulasikan arus kas yang
terjadi setelah pengeluaran awal dalam kolom “arus masuk komulatif”
2. Lihatlah kolom
“arus masuk komulatif” sampai dengan nilai yang
tidak melebihi pengeluaran awal.
3. Hitunglah
proporsional arus kas masuk
berikutnya sehingga jumlah komulatif arus masuk kas sama dengan nilai pengeluaran
awal.
4. Menghitung jumlah
tahun yang dibutuhkan untuk pengembalian pengeluaran awal dengan metode
interpolasi.
2. Gross
Benefit - Cost Ratio
Gross
B/C ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam analisis
bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor (gross). Dengan
menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan
biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima.
Secara matematis Gross B/C ini dapat
dirumuskan sebagai berikut Gross B/C = • Gross B/C Ratio > 1, Bisnis layak
untuk dijalankan Gross B/C Ratio < 1, Bisnis tidak layak untuk dijalankan
∑ ∑ = = + + n t t n t o t
Contoh kasus:
Sebuah perusahaan ingin merenovasi bangunan
apartemen yang mereka miliki dengan profit tahunan yang mereka harapkan sebesar
$100.000 selama tiga tahun ke depan. Saat ini mereka mengeluarkan dana $50.000
untuk menyewa peralatan. Jika tingkat inflasi adalah 2% maka apakah gedung
tersebut layak untuk direnovasi?
Penyelesaian :
Pertama kita perhitungkan
dulu nilai Present Value sebagai berikut :
= ($100,000 / (1 + 0.02)^1) + ($100,000 / (1 + 0.02)^2) + ($100,00 / (1 +
0.02)^3)
= $288,388
Sedangkan BCR = $288,388/$50,000
= 5,77
Karena nilai BCR memiliki
angka 5,77 yang nilainya lebih besar dari 1 maka kegiatan perusahaan untuk
merenovasi apartemen dianggap dapat memberikan keuntungan di masa yang akan
datang sehingga proyek ini layak untuk dijalankan
3. Net
Present Value (NPV)
NPV = Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya
pada tahun t T = Tahun kegiatan bisnis
( t = 0,1,2,3,............,n), tahun awal
bisa tahun 0 atau tahun 1 tergantung karakteristik bisnisnya. i =Tingkat DR (%)
Indikator NPV : Jika NPV > 0 (positif), maka bisnis layak (go) utk
dilaksanakan.
4. Internal Rate Of Return (IRR)
Pertanyaannya,
apakah rencana investasi pembelian mesin percetakan ini dapat dilanjutkan?
Penyelesaian:
- Ct
= Rp. 50 juta
- C0
= Rp. 150 juta
- r
= 12% (0,12)
Jawaban:
NPV
= (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV
= ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) –
150
NPV
= (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV
= 180,24 – 150
NPV
= 30,24
Jadi nilai NPV adalah Rp30,24 juta.
Dari hasil penghitungan
di atas, maka NPV nya adalah positif dengan nilai sebesar Rp30,24 juta. Artinya
mesin percetakan yang akan dibeli tersebut dapat menghasilkan sekitar Rp30,24
juta setelah melunasi biaya pembelian mesin dan biaya bunga.
Sesuai dengan
penghitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa rencana investasi pembelian
mesin percetakan baru dapat berlanjut.
Jika nilai NPV yang
positif (NPV > 0) menunjukkan bahwa penerimaan lebih besar dibandingkan
dengan nilai yang diinvestasikan, sedangkan jika nilai NPV nya negatif (NPV
< 0) menandakan penerimaan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran atau
akan mengalami kerugian pada investasinya setelah mempertimbangkan Nilai Waktu
Uang (Time Value of Money).
Namun, jika hasil
perhitungan NPV adalah Nol (NPV = 0), maka artinya investasi atau pembelian
tersebut hanya balik modal (tidak untung dan tidak rugi).
Nah gimana,masih bingung atau
udah paham? Kalau masih bingung silahkan tonton video berikut ini,cekidot!
No comments:
Post a Comment